PRINSIP
Pendidikan Orang Dewasa (POD)
Pembangunan
adalah upaya – upaya yang dilakukan oleh lembaga/agen pembangunan yang bekerja
bersama masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam
pengembangan program pembangunan, upaya – upaya peningkatan kemampuan tersebut,
diharapkan pada akhirnya, masyarakat mampu menyelenggarakan upaya-upaya
mengatasi masalah mereka sendiri dan kegiatan-kegiatan inovatif untuk memajukan
masyarakatnya sendiri.
Begitu
pentingnya faktor manusia dalam pembangunan, sehingga upaya peningkatan
kemampuan, perubahan sikap, dan perilaku pelaku – pelakunya (manusia dewasa),
perlu diperhatikan sungguh – sungguh.
Berbicara
mengenai Pendidikan Orang Dewasa, masalahnya lebih dari sekedar mengajarkan
suatu pengatahuan baru kepada orang dewasa, karena orang dewasa telah memiliki
sikap dan pengetahuan sehingga informasi
baru akan mereka bandingkan dengan pengalaman, pengetahuan dan konsep –konsep
mereka selama ini.
Siapakah Orang Dewasa itu ?
Benar,
bahwa orang yang sudah berumur (akil balik), bisa kita sebut orang dewasa,
tetapi dalam membicarakan pendidikan orang dewasa ini tidak semata – mata
mengacu pada kedewasaan biologis, tetapi cenderung mengacu pada kedewasaan
sosialnya.
Bagaimana
Proses Belajar Bagi Orang Dewasa ?
Ada dua tujuan dari proses belajar bagi orang dewasa,
yaitu pada perkembangan individual dan
pada peningkatan partisipasi sosial dari individu. Pendidikan orang dewasa
meliputi segala bentuk pengalaman belajar yang dibutuhkan oleh orang dewasa,
pria maupun wanita sesuai dengan bidang perhatian dan kemampuannya. Akibat atau
hasil dari belajarnya orang dewasa nampak pada perubahan perilakunya.
Perilaku
seseorang dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan, keterampilan yang dimilikinya
serta dalam hal tertentu oleh sarana yang mendukungnya, maka proses belajar
manusia dewasa kea rah perubahan perilaku hendaknya digerakkan melalui usaha
perubahan sikap baru, memberinya pengetahuan baru, melatihkan keterampilan baru
dan dalam hal tertentu penyediaan sarana baru. Perubahan perilaku seseorang
akan terjadi jika isi dan cara pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan yang
dirasakannya. Sedang perubahan perilaku itu sendiri terjadi proses reflek di
dalam dirinya sendiri
Pada
prinsipnya, proses belajar bagi orang dewasa adalah suatu ‘proses belajar dari
pengalaman’. Belajar bagi orang dewasa melalui 4 tahap, yakni pengalaman nyata,
pengamatan/refleksi, konseptualisasi dan penerapan .
Orang dewasa akan bisa belajar secara efektif, bila
melalui ke empat tahap tersebut. Namun, setiap orang berbeda kemampuannya dalam
melalui proses belajar. Ada yang belajar dari pengalaman nyata, ada yang dari
pengamatan, dan sebagainya. Yang jelas proses belajar adlah pengalaman
individual, yang akan sangat tergantung dari karakteristik orang bersangkutan.
Bagaimana
Prinsip – Prinsip Belajar Bagi Orang Dewasa ?
Sesuai dengan kedewasaan sosialnya, orang dewasa
sesungguhnya tidaklah seperti gelas kosong yang dengan mudah dapat kita tuangi
sesuatu ke dalamnya. Beberapa prinsip Pendidikan Orang Dewasa yang perlu
diperhatikan dan diterapkan dalam penyelenggaraan program, yaitu :
1.
Orang
yang mempunyai konsep diri
Orang dewas
menganggap dirinya mampu untuk membuat keputusan dan mampu menghadapi
segala risiko atas keputusannya, serta mengatur hidupnya agar mandiri. Harga
diri sangat penting bagi orang dewasa. Seorang dewasa menuntut dihargai
terutama dalam hal pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan kehidupannya.
Sikap yang terkesan menggurui cenderung ditanggapi negatif. Mereka cenderung menghindar,
menolak dan merasa tersinggung apabila diperlakukan seperti anak – anak. Mereka akan menolak situasi belajar yang kondisinya
bertentangan dengan konsep dirinya sebagai individu yang mandiri. Sehingga
mereka perlu dilibatkan secara penuh dalam menentukan kebutuhan belajar dan
merancang belajar secara partisipatif. Sumber belajar berfungsi sebagai
pembimbing, fasilitator serta narasumber.
2.
Orang Dewasa Kaya
Akan Pengalaman
Makin lanjut usia seseorang, makin banyak pengalaman yang
ia miliki. Adapun
pengalaman orang dewasa diperoleh dari :
- Peristiwa
yang dialami pada masa lalu dan masa kini.
- Hubungan
dengan lingkungan di sekitarnya.
- Pengalaman
dengan dirinya sendiri pada masa kini dan masa lampau.
3.
Orang
Dewasa Mempunyai Kesiapan Belajar
Masa kesiapan
belajar orang dewasa berubah sejalan dengan usia dan peran sosial yang mereka
tampilkan. Untuk itulah, urutan program belajar berdasarkan tahapan dalam yang
relevan dengan peran mereka menjadi penting untuk diutamakan.
4.
Orang
Dewasa Berpandangan Untuk Segera Menerapkan Hasil Belajarnya
Orang dewasa senantiasa berorientasi pada kenyataan. Oleh
karena itu, kegiatan belajar bagi orang dewasa sebaiknya diarahkan pada
kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
5.
Orang
Dewasa Itu Dapat Belajar
Sesungguhnya orang dewasa dapat melakukan kegiatan
belajar. Apabila orang dewasa tidak menampilkan kemampuan belajar yang
sebenarnya, kemungkinan hal ini disebabkan oleh adanya perubahan faktor
fisiologis seperti menurunnya pendengaran, penglihatan, atau tenaga sehingga
mempengaruhi kecepatan belajarnya. Fasilitator perlu mendorong dan membantu
warga belajar untuk belajar sesuai dengan langkah yang mereka inginkan dan
terapkan sendiri.
6.
Belajar
Merupakan Proses yang Terjadi Pada Diri Orang Dewasa
Setiap
warga belajar akan mengontrol langsung proses belajarnya, termasuk potensi
intelektual, emosi serta fisik. Ia merasa adanya kebutuhan untuk belajar dan
melihat tujuan pribadinya yang akan tercapai melalui belajar. Proses belajar
akan terpusatkan pada pengalaman sendiri melalui interaksi dirinya dengan
lingkungannya, dengan demikian seni pembelajaran orang dewasa merupakan upaya
mengelola lingkungan dan proses belajar itu sendiri. Untuk itu, digunakan
metode dan teknik dimana warga belajarnya terlibat secara intensif dalam
mendiagnosa kebutuhan belajar serta menilai proses belajar.
Orang dewasa tidak suka diperintah untuk
melakukan sesuatu, kecuali jika mereka diberi kesempatan untuk bertanya
‘mengapa ?’ dan mengambil keputusannya sendiri.
Suasana Belajar Bagi Orang Dewasa
Setiap
bentuk program pendidikan bagi orang dewasa, harus ditunjang interaksi dan
kegiatan program yang mampu mengimbanginya. Untuk membentuk interaksi program
yang mampu menunjang pencapaian tujuan program, maka fasilitator harus dapat
merancang dan membentuk suasana belajar yang dapat diikuti oleh warga belajar.
Pendidikan orang dewasa dilakukan dengan pengelompokkan sesuai dengan minat
atau kebutuhan , bukan suatu kelas atau jenjang.
Bentuklah
suasana belajar yang penuh keakraban dan tidak menegangkan. Membentuk suasana
belajar yang bersifat non – formal, dalam arti :
a)
Kumpulan manusia aktif.
b)
Suasana hormat menghormati.
c)
Suasana harga menghargai.
d)
Saling percaya.
e)
Suasana penemuan diri.
f)
Suasana keterbukaan.
g)
Suasana mengakui kekhasan pribadi.
h)
Suasana membenarkan perbedaan.
i)
Suasana mengakui hak untuk berbuat
salah.
j)
Suasana membolehkan keraguan.
k)
Evaluasi bersama dan evalusi diri.
No comments:
Post a Comment