PERAN FASILITATOR
Sikap pembimbing bagi orang dewasa mempunyai arti dan pengaruh yang besar. Sikap yang perlu untuk menciptakan proses belajar sebuah kelompok adalah sebagai berikut :
Empati
Berarti menyetel pada gelombang pemancar yang sama dengan peserta, yakni mencoba melihat situasi sebagaimana peserta juga melihatnya, berada dan bersatu dengan peserta, membiarkan diri sendiri menyatu dengan pengalaman peserta, merenungkan pengalaman tersebut sambil menekan penilaian sendiri, lalu mengkomunikasikan pengertian itu kepada mereka, bersikap manusiawi dan tidak bereaksi secara mekanis atau memahami masalah peserta hanya secara intelektual, ikut merasakan apa arti manusia dan benda bagi mereka.
Wajar
Berarti jujur, apa adanya, terus terang, konsisten, terbuka, mencerminkan perasaan yang sebenarnya, mengatakan apa adanya, secara sadar menghindari peran sebagai pengajar, mengungkapkan perasaan secara konkret, dan merespon secara tulus.
Respek
Berpandangan positif terhadap peserta, mengkomunikasikan kehangatan, perhatian, pengertian, menghargai perasaan, pengalaman dan kemampuan mereka.
Komitmen
Menghadirkan diri secara penuh, siap menyertai kelompok dalam segala keadaan, mengakui secara jujur kalau merasa bosan atau pikiran melayang jauh, melibatkan diri dalam suka duka.
Mengakui kehadiran orang lain
Mengakui adanya orang lain, tidak menonjolkan diri agar orang lain berkesempatan mengungkapkan diri, bergaul dengan mereka, menunjukkan kepada mereka bahwa ‘saya sadar akan kehadirannya’, mengakui tiap peserta sebagai makhluk bebas yang berhak ada di sana dan bertanggungjawab atas kehadirannya.
Membuka diri
Dalam hal ini keterbukaan mempunyai dua segi ,
Pertama menerima keterbukaan orang lain tanpa menilai dengan ukuran konsep dan pengalaman kita sendiri, setiap saat bersedia mengubah sikap dan pendapat dan konsep kita sendiri, tidak bersikap ngotot agar bermunculan kemingkinan – kemungkinan baru.
Kedua, secara aktif mengungkapkan diri kepada orang lain, mengenalkan diri kepada kelompok, apa yang saya rasakan, apa mharapan saya, bagaimana pandangan saya, suka dan duka saya, mau mengambil risiko melakukan kekeliruan.
Tidak menggurui
Mengingat bahwa peserta adalah orang dewasa yang mempunyai keahlian sendiri, pengalaman sendiri dan seringkali adalah pemimpin di dalam lingkungannya, maka sikap menggurui dapat dirasakan oleh peserta sebagai meremehkan.
Tidak menjadi ahli
Artinya tidak terpancing untuk menjawab setiap pertanyaan, seakan – akan fasilitator harus ahli dalam segala bidang.
Tidak memutus bicara
Pada waktu peserta bertanya atau mengemukakan pendapatnya fasilitator jangan memutus hanya karena kebetulan ia merasa tak sabar.
Tidak berdebat
Bersoal jawab dengan satu orang saja di tengah – tengah sekian banyak peserta dapat menimbulkan kebisanan.
Tidak diskriminatif
Merupakan hal yang baik kalau pembimbing berusaha untuk memberi perhatian secara merata, bukan hanya kepada satu atau dua orang peserta saja yang disukai secara pribadi.
No comments:
Post a Comment