Apa
‘Kegiatan Belajar ‘ ?
· Kegiatan belajar merupakan kegiatan
sehari – hari yang dilaksanakan oleh fasilitator atau bersama masyarakat sasaran untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kesadaran dan memperbaiki
kehidupan masyarakat.
· Kegiatan belajar seperti ini tidak sama
dengan kegiatan belajar di sekolah, karena bahan belajarnya ditetapkan
berdasarkan kebutuhan kelompok yang benar – benar bermanfaat dalam kehidupan
praktis sehari – hari.
· Begitu juga dengan cara belajarnya,
dilaksanakan lebih informal, santai dan bebas, sesuai dengan kreativitas
kelomok itu sendiri. Tidak ada yang bertindak sebagai guru dalam kegiatan
belajar ini karena pengetahuan dan pengalaman setiap peserta bisa disumbangkan.
· Sebagai fasilitator, pendamping atau
kader perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan baru karena seringkali mereka
diharapkan juga untuk menjadi narasumber oleh kelompok belajar.
Mengapa
Menggunakan Media dalam Kegiatan Belajar
Berkomunikasi
dengan masyarakat (kelompok dampingan) merupakan pekerjaan terpenting
pendamping atau kader. Proses komunikasi terutama terjadi dalam kegiatan –
kegiatan belajar, baik berupa pertemuan perencanaan program, diskusi mengenai
suatu materi atau permasalahan, praktek maupun pelatihan.
Untuk
membantu kegiatan belajar yang diselenggarakan oleh pendamping atau kader
bersama masyarakat, seringkali dipergunakan media belajar. Umumnya, manfaat
menggunakan media dalam kegiatan belajar antara lain adalah :
·
Membantu/memudahkan penjelasan
·
Dapat mendorong/ merangsang diskusi
·
Membuat kegiatan belajar lebih menarik
·
Mengurangi terlalu banyak tulisan/teks
yang membosankan
·
Dapat menyajikan gambar-gambar yang
menggugah perasaan
·
Dapat memperlihatkan hal-hal yang sulit
dibawa atau diperlihatkan
·
Pesan menjadi lebih mudah diingat.
Media
yang dipilih untuk suatu kegiatan belajar harus sesuai dengan tujuan belajar
yang ingin dicapai. Tetapi selain memilih media yang tepat, perlu juga
diperhatikan cara menggunakan media secara baik dan benar. Sebab bentuk media
apapun yang digunakan, meskipun dirancang dengan baik, tanpa difasilitasi
dengan baik proses diskusinya, media – media tidak akan mengsilkan dampak
seperti yang diharapkan. Untuk itu, keterampilan memfasilitasi diskusi dengan
menggunakan media merupakan faktor yang menentukan bagi pengguna media.
Langkah
– Langkah Menggunakan Media
Berikut
ini pedoman umum yang dapat dijadikan acuan dalam menggunakan media secara
tepat:
Persiapan
Langkah
– langkah persiapan :
· Mempelajari dan menguasai materi dan tujuan
belajarnya sendiri, karena media hanyalah alat Bantu dari kegiatan belajar.
Tidak ada salahnya fasilitator mempersiapkan catatan-catatan singkat mengenai
isu – isu kunci yang akan diajukan sebagai penggerak diskusi.
· Mempelajari fungsi media berdasarkan
tujuan belajar yang bersangkutan, apakah media yang akan disajikan itu untuk
motivasi, penyadaran atau instruksi teknis.
· Memperhatikan bentuk media yang akan
digunakan, apakah akan menggunakan poster, poster seri, atau brosur. Ini akan
berhubungan dengan kemampuan kelompok diskusi dalam menyimak kajian diskusi.
Misalnya, media brosur atau buklet kurang tepat digunakan untuk kelompok yang
terbatas kemampuan membacanya. Untuk kelompok ini, poster tunggal atau postr
seri akan lebih tepat.
· Memperhatikan jumlah peserta yang
dianjurkan dan tata ruang yang tepat dalam menggunakan media tersebut. Misalnya
tayangan video/slide dapat disajikan untuk semua peserta dalam sebuah kelas
belajar 20 orang, tetapi fotonovela
berbentuk buklet hanya bisa dipergunakan dalam kelompok-kelompok kecil. Untuk
kebutuhan ini, tata ruang yang tepat perlu dipersiapkan sejak awal.
· Mempelajari cara menggunakan media
tersebut. Sebaiknya media itu dicoba terlebih dahulu sebelum dipergunakan dalam
kelompok belajar, terutama media yang memerlukan alat Bantu seperti tayangan
slide/video misalnya.
Catatan
:
- Persiapan
akan lebih mudah apabila media yang akan digunakan memiliki pedoman
penggunaannya. Pedoman ini biasanya menjelaskan mengenai fungsi media,
jumlah pesera maksimal yang dianjurkan, langkah – langkah dan cara
menggunakannya serta tata ruang yang dianjurkan.
- Bahan/materi
belajar harus disusun oleh fasilitator karena biasanya media-media diskusi
memuat hanya informasi-informasi secara tebatas (yang penting-penting
saja). Banyak media mencantumkan materi, karena media dipergunakan untuk
membahas satu kasus setelah materi dari fasilitator didiskusikan.
Pelaksanaan
· Sebelum memulai pertemuan/diskusi,
ciptakan suasana yang santai, sehingga peserta tidak merasa berada dalam sebuah
kelas belajar, melainkan dalam kelompok diskusi informal. Bisa juga dimulai
dengan permainan atau crita lucu.
· Kemudian sampaikan maksud dan tujuan
dilaksanakannya kegatan belajar serta topik yang akan dibahas.
· Sampaikan dan sepakati bersama dengan
peserta mengenai perkiraan waktu yang diperlukan untuk kegiaatan ini.
· Mulailah kegiatan belajar sesuai dengan
langkah – langkah yang dipersiapkan. Pergunakan media yang telah dipersiapkan
untuk menyampaikan informasi belajar. Media akan lebih baik bila dipergunakan sebagai bahan diskusi sehingga kegiatan
belajar lebih ontraktif ( timabl balik)
· Fsilitator harus selalu menjaga agar
media dapat dilihat secara jelas oleh seluruh peserta. Fasilitator yang
menyajikan media agar selalu dalam posisi berhadapan dengan peserta diskusi dan
tidak menghalangi pandangan peserta kepada media.
· Fasilitator memancing diskusi dengan
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang berkisar pada tanggapan mengenai
isi/pesan yang terkandung dalam media. Misalnya : apa yang dapat kita lihat dari
poster ini ? Mengapa hal itu terjadi ?
Apa akibat dari hal tersebut ? Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi ?
Apakah hal seperti itu terjadi di kampung ini?
Tips
praktis
- Jangan
sampai media dipergunakan alat
ceramah atau penyuluhan sebab fungsi utama media adalah untuk membantu
peserta terlibat dalam kegiatan belajar yang interaktif.
- Fasilitor sebaiknya berusaha agar
setiap peserta dapat turut aktif dalam diskusi. Usahakan agar fasilitator
tidak memonopoli pembicaraan, sehingga
dapat mengemukakan tanggapan atau pendapatnya.
- Tanggapan atau jawaban dari peserta
sebaiknya ditulis di papan tulis atau pada kertas plano (ditempel di
tembok ), karena peserta akan bisa mengingat dengan lebih baik apabila
mereka melihat dan membaca daripada hanya mendengarkan saja. Selain itu
hasil tersebut akan memancing peserta untuk lebih berpartisipasi dalam
diskusi, karena usulan atau tanggapan mereka dianggap penting/diperhatikan
.
Setelah diskusi
· Apabila kita menjelaskan hal-hal yang
bersifat teknis, akan lebih mudah memahaminya langsung dengan praktek daripada
hanya membahas teori saja. Namun perlu diingat pula bahwa praktik yang
dilakukan tanpa dasar – dasar atau teori yang kuat, bisa menjadi kacau. Untuk
itu diskusikan terlebih dahulu teori dengan alat Bantu media, baru kemudian
mempraktekan di lapangan. Sepakati waktu yang tepat untuk melakukan praktek
ini.
· Lakukan evaluasi kegiatan setelah
diskusi dan praktek di lapangan. Cobalah untuk mengkaji apakah peserta
mempraktikan seperti yang telah didiskusikan dan yang disarankan dalam media ?
mengapa demikian?
· Hasil evaluasi dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi rencana belajar/kerja selanjutnya. Bisa jadi pada pertemuan
berikutnya masih diperlukan media dalam bentuk dan jenis yang berbeda. Jika
demikian, maka kita perlu membuat rencana lagi dan mengembangkan alat Bantu
yang sesuai dengan kebutuhan.
No comments:
Post a Comment