Pengertian
Komunikasi
pembangunan adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam pengembangan program
pembangunan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, mengembangkan sikap dan
mengubah perilaku masyarakat untuk mencapai peningkatan kesejahteraan hidup
masayrakat.
Artinya,
tujuan komunikasi pembangunan adalah
:
1. Agar
masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai yang diperlukan untuk menjalankan
dan meningkatkan kehidupannya
2. Agar
masyarakat memiliki sikap yang mendukung upaya – upaya pembangunan bagi dirinya
sendiri.
3. Agar
masyarakat memiliki perilaku atau melakukan tindakan yang didasarkan sikapnya
tersebut.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Apa ?
Dalam
pengertian komunikasi di atas, dikatakan bahwa tujuan komunikasi pembangunan
adalah mengembangkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Pertanyaannya
:
a) Pengetahuan
apa saja yang masih harus dimiliki oleh masyarakat ?
b) Sikap
apa saja yang harus dimiliki oleh mereka ?
c) Perilaku
seperti apa saja yang diharapkan dari mereka ?
Di
negara berkembang seperti Indonesia, segala aspek kehidupan masyarakat masih
perlu ditingkatkan, baik itu pengembangan pertanian, pengembangan ekonomi,
kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, pelestarian lingkungan, dan
sebagainya. Artinya masyarakat masih memerlukan pengembangan pengetahuan, sikap
dan perilaku di berbagai hal tersebut serta dukungan agar mereka mampu
melaksanakan peningkatan keadaan hidupnya.
Beberapa
Istilah Lain
Beberapa
istilah kemudian muncul, yaitu : komunikasi pertanian, komunikasi kesehatan,
komunikasi lingkungan, komunikasi politik, komunikasi sosial, komunikasi
antabudaya, dan sebagainya.
Mengapa Perlu Komunikasi Pembangunan ?
Berbagi
upaya penemuan agar lebih baik dalam berkomunikasi dan bekerja bersama
masyarakat telah melahirkan pendekatan, metode, dan alat yang dianggap lebih
tepatguna. Bukan hanya sekedar tepat guna tetapi juga lebih memperhatikan
masyarakat sebagai manusia (subyek), bukan obyek (target) pembangunan.
Komunikasi
pembangunan yang demikian, selain bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara ekonomi ( materiil , juga bertujuan meningkatkan peran serta
manusia ( masyarakat ) dalam menentukan nasibnya sendiri. Tujuannya, agar
masyarakat bisa melangsungkan peningkatan hidupnya sendiri secara mandiri.
Ketergantungan masyarakat terhadap ‘orang luar’ (agen pembangunan) perlu
dikurangi menuju hubungan yang setara. Salah satu upaya untuk mengurangi
ketergantungan kepada orang luar yaitu dengan menghargai dan mengembangkan
pengetahuan lokal. Selain upaya masyarakat tidak tergantung pada pengetahuan
dan teknologi luar, kenyataan memperlihatkan bahwa pengetahuan dan teknologi
luar belum tentu cocok dengan kondisi setempat.
Dari Komunikasi Searah ke Komunikasi
Partisipatif
Dengan
pemikiran demikian, komunikasi pembangunan ‘cara lama’ (tradisional) dimana
peran agen pembangunan adalah sebagai ‘guru’ dan sumber informasi diganti
menjadi fasilitator yang saling belajar dan saling bertukar informasi dengan
masyarakat. Agen pembangunan juga bertugas untuk memperkenalkan sumber-sumber
informasi lainnya agar masyarakat bisa mengakses. Diharapkan, lambat laun
masyarakat mampu memfasilitasi dirinya sendiri dan memilih serta mencari
informasi yang dibutuhkannya. Selain itu, menghargai kemampuan dan
pengetahuannya sendiri.
Komunikasi
yang demikian dimana ‘orang luar’ dan masyarakat menjadi mitra belajar dan
mitra diskusi, seringkali disebut sebagai komunikasi partisipatif, atau bahkan
disebut juga sebagai komunikasi pembebasan (membebaskan masyarakat dari
perasaan malu untuk berbicara, takut salah, rendah diri dan sebagainya).
Kesenjangan Masyarakat
Di
Negara berkembang seperti Indonesia, masyarakat masih memiliki kesenjangan
keadaan atau ketimpangan keadaan. Salah satu sebabnya karena sebagian besar
masyarakat mengalami kesulitan untuk memperoleh
(akses) pengetahuan dan informasi yang diperlukan mereka untuk membuat
hidupnya lebih baik. Apalagi masa sekarang merupakan abad kemajuan teknologi dan
informasi, sehingga masyarakat yang demikian akan semakin tertinggal dari
pembangunan.
Apakah
dalam mengatasi kesenjangan masyarakat, pembangunan hanya menggarap upaya –
upaya untuk mengatasi kesenjangan informasi saja ? Ternyata tidak, ada
kesenjangan di luar ‘kesenjangan informasi’ yang juga perlu mendukung upaya
peningkatan keadaan masyarakat.
Memberikan Pelayanan Pada Masyarakat
Dengan
memperhatikan tabel di atas, terlihat bahwa selain informasi dalam membangun
masyarakat, diperlukan juga upaya – upaya mengatasi kesenjangan lain yang
mereka alami. Tugas agen pembangunan bukan hanya memfasilitasi masyarakat agar
mampu ‘melayani dirinya sendiri’ (mandiri), tetapi juga memberi tugas
menghubungkan masyarakat dengan sumber ‘pelayanan’ terhadap hal – hal yang di
luar kemampuan masyarakat untuk melaksanakannya sendiri.
Siapa yang bertanggung jawab terhadap tugas pelayanan ini?.
Yang
paling bertanggung jawab terhadap pelayanan masyarakat tentu saja lembaga –
lembaga yang memang dibentuk untuk mengembangkan program pembangunan
masyarakat, baik Lembaga Pemerintah maupun lembaga non pemerintah seperti
swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Petugas program menjalankan pemberian
pelayanan lembaganya untuk masyarakat atau memfasilitasi hubungan masyarakat
dengan sumberdaya atau pelayanan yang tidak bisa disediakan oleh lembaganya.
Biaya pelayanan memang dimiliki oleh lembaga-lembaga ini, yang menjadi hak
masyarakat karena sumber utamanya adalah dari pajak masyarakat sendiri selain
dari bantuan asing atau bantuan bantuan lain dari dalam negeri.
Jenis – jenis pelayanan itu antara lain
adalah :
1. Pelatihan
– pelatihan untuk peningkatan keterampilan yang dibutuhkan (misalnya
pengembangan benih/bibit, pembuatan pupuk hijau, pembuatan terasering, dsb)
2. Kegiatan kelompok
masyarakat yang diperlukan untuk
melaksanakan sesuatu ( mengembangkan
atau mengujicobakan teknologi baru )
3. Perlunya
fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat (sarana MCK, Puskesmas, Koperasi dll)
4. Kebutuhan
alat, bahan, maupun dana untuk kegiatan – kegiatan pembangunan yang di luar
kemampuan masyarakat, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment